sunyi
bergegas pergi buntuti runyam imaji
menghilang
dari kotak siksa bersepuh kenyamanan
sunyi
menabur lirih menyemai pandang tak pasti
gempita
lancung dibuai cerita yang memabukkan
terekam
dan meremang
yang
terjebak dalam gelombang keinginan
terbang
jauh
kita
berdua kosong di tepi angkuhnya lorong
menahan
amuk badai bersandar relung penyesalan
kita
duduk menggigil berharap rasa yang subtil
mendaki
rasa sakit hinggap di puncak kemenangan
terekam
dan meremang
yang
terjerembab dalam angan perjanjian
melayang
luruh
sunyi
kembali lagi seperti jinak merpati
seperti
hari yang dicekam dingin butuhkan api
sepi
berpesta lagi merubung kala sendiri
menuai
puisi menggantungkan perih yang hakiki
terekam
dan meremang
yang
tertangkap dalam setiap kemesraan
menimbang
luluh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar